Makalah Tentang Kemaharajaan VOC ( Verenigde Oostindische Compagnie)



Makalah Tentang Kemaharajaan VOC
( Verenigde Oostindische Compagnie)



https://destanugraha900.blogspot.co.id/2016/06/makalah-tentang-kemaharajaan-voc.html



Di Susun oleh              :


Desta Nugraha





Kelas : XI TKR 1

SMK Negeri 2 Tasikmalaya
Jl. Noenoeng Tisnasaputra Kahuripan - Tawang
Telp.(0265)331839 Tasikmalaya 46112
email :
smkn_2_tsm@yahoo.com





KataPengantar



Assalamu’alaikum W,r W.b

Sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. 

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Kemaharajaan VOC”, yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang ating dari diri penyusun maupun yang ating dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa akhirnya makalah ini dapat saya selesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Kemaharajaan VOC pada Jaman Penjajahan Bangsa Barat” yang berisikan tentang tujuan dan awal perkembangan VOC dia Indonesia . Walaupun makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembacanya. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru Sejarah Indonesia yaitu ( ) yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah yang baik dan sesuai kaidah. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang
lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.

Wa’alaikumussalam W.r W.b

                                                                                                            Tasikmalaya, 19 Agustus 2015


                                                                                                                        Penyusun








DAFTAR ISI

Kata Pengantar. 2
BAB I. 4
PENDAHULUAN.. 4
A.   Latar Belakang. 5
B.    Rumusan Masalah. 5
BAB II. 6
PEMBAHASAN.. 6
A.   Lahirnya VOC.. 6
B.    Masa Kejayaan VOC.. 7
C.    Keruntuhan VOC.. 8
D.   Tujuan VOC dan Perkembangan VOC.. 8
1.     Tujuan VOC.. 8
2.     Perkembangan VOC.. 9
E.    Kebijakan dan Kezaliman yang Dilakukan VOC di Indonesia. 9
1.     Kezaliman VOC.. 9
F.    Bentuk Reaksi Rakyat Indonesia Terhadap Keserakahan dan Kezaliman VOC.. 9
1.     Mataram Melawan VOC.. 10
2.     Perlawanan Banten terhadap VOC.. 11
3.     Perlawanan Trunojoyo terhadap VOC.. 11
BAB III. 12
PENUTUP. 12
A.   Kesimpulan. 12
B.    Penutupan. 12
C.    Daftar Pustaka. 12







BAB I


PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang

Sejarah VOC didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 yang merupakan perusahaan Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdangan di Asia. Badan dagang Vereenigde Oostindesche Compagnie (VOC) atau Perserikatan Perusahaan Hindia Timur Belanda merupakan badan dagang yang istimewa kerena didukung oleh negara dan diberi fasilitas-fasilitas tersendiri yang istimewa. Seperti halnya VOC diperbolehkan memiliki tentara dan boleh bernegosiasi dengan Negara-negara lain. Dengan kata lain VOC adalah Negara dalam Negara. Selain itu VOC juga dianggap sebagai perusahaan pertama yang mengeluarkan pembagian saham. Di Indonesia VOC memiliki sebutan populer Kompeni atau Kumpeni. Istilah ini diambil dari kata compagnie dalam nama lengkap perusahaan tersebut dalam bahasa Belanda. Tetapi rakyat Nusantara lebih mengenal Kompeni adalah tentara Belanda karena penindasannya dan pemerasan kepada rakyat Nusantara yang sama seperti tentara Belanda.

B.   Rumusan Masalah


  1. Bagaimana sejarah lahirnya VOC?
  2. Menjelaskan masa kejayaan VOC?
  3. Bagaimana VOC mengalami kebangkrutan?
  4.  Tujuan VOC dan Perkembangan VOC
5.      Kebijakan dan Kezaliman yang Dilakukan VOC di Indonesia
  1. Reaksi Rakyat Indonesia Terhadap Keserakahan dan Kezaliman VOC
Untuk memahami bagaimana sejarah lahirnya VOC, masa kejayaan VOC, dan bagaimana VOC menuju kebangkrutan.








BAB II


PEMBAHASAN

A.   Lahirnya VOC

            VOC berdiri tahun 1602. Tujuan pembentukan VOC tidak lain adalah menghindarkan persaingan antar pengusaha Belanda (intern) serta mampu menghadapi persaingan dengan bangsa lain terutama Spanyol dan Portugis sebagai musuhnya (ekstern).
Kepemimpinan VOC dipegang oleh dewan beranggotakan 17 orang yang berkedudukan di Amsterdam. Oleh Pemerintahan Belanda, VOC diberi oktroi (hak-hak istimewa) sebagai berikut :
  1. Dianggap sebagai wakil pemerintah Belanda di Asia
  2. Monopoli perdagangan
  3. Mencetak dang mengedarkan uang sendiri
  4. Mengadakan perjanjian
  5. Menaklukkan perang dengan negara lain
  6. Menjalankan kekuasaan kehakiman
  7. Pemungutan pajak
  8. Memiliki angkatan perang sendiri
  9. Mengadakan pemerintahan sendiri.
Selain itu VOC juga membuat perjanjian. Dengan Banten. Isi perjanjian itu antara lain:
  1. VOC berhak penuh atas perdagangan di Banten dan Lampung.
  2. VOC berhsk turut campur dalam urusan pemerintahan Banten.
  3. kekuasaan atas Cirebon di serahkan kepada VOC
  4. Banten harus menanggung biaya perang.
Untuk melaksanakan kekuasaannya di Indonesia diangkatlan jabatan Gubernur Jenderal VOC antara lain:
  1. Pieter Both, merupakan Gubernur Jenderal VOC pertama yang memerintah tahun 1610-1619 di Ambon.
  2. Jan Pieterzoon Coen, merupakan Gubernur Jenderal kedua yang memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Jayakarta (Batavia). Karena letaknya strategis di tengah-tengah Nusantara memudahkan pelayaran ke Belanda.

B.   Masa Kejayaan VOC

            Setelah berpusat di Batavia, VOC melakukan perluasan kekuasaan dengan pendekatan serta campur tangan terhadap kerajaan-kerajaan di Indonesia antara lain Mataram, Banten, Banjar, Sumatra, Gowa (Makasar) serta Maluku. Akibat hak monopoli yang dimilikinya. VOC memaksakan kehendaknya sehingga menimbulkan permusuhan dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Untuk menghadapi perlawanan bangsa Indonesia VOC meningkatkan kekuatan militernya serta membangun benteng-benteng seperti di Ambon, Makasar, Jayakarta dan lain-lain.
Cara yang dilakukan Belanda memperoleh monopoli perdagangan di Indonesia adalah:
  1. Melakukan pelayaran hongi untuk memberantas penyelundupan. Tindakan yang dilakukan VOC adalah merampas setiap kapal penduduk yang menjual langsung rempahrempah kepada pedagang asing seperti Inggris, Perancis dan Denmark. Hal ini banyak dijumpai di pelabuhan bebas Makasar.
  2. Melakukan Ekstirpasi yaitu penebangan tanaman, milik rakyat. Tujuannya adalah mepertahankan agar harga rempah-rempah tidak merosot bila hasil panen berlebihan (over produksi). Ingat hukum ekonomi!
  3. Perjanjian dengan raja-raja setempat terutama yang kalah perang wajib menyerahkan hasil bumi yang dibutuhkan VOC dengan harga yang ditetapkan VOC. Penyerahan wajib disebut Verplichte Leverantien
  4. Rakyat wajib menyerahkan hasil bumi sebagai pajak, yang disebut dengan istilah Contingenten
Seiring dengan perubahan permintaan dan kebutuhan di Eropa dari rempah – rempah ke tanaman industri yaitu kopi, gula dan teh maka pada abad 18 VOC mengalihkan perhatiannya untuk menanam ke tiga jenis barang komoditi tersebut. Misalnya tebu di Muara Angke (sekitar Batavia), kopi dan teh daerah Priangan.
Dalam melaksanakan pemerintahan VOC banyak mempergunakan tenaga Bupati. Sedangkan bangsa Cina dipercaya untuk pemungutan pajak dengan cara menyewakan desa untuk beberapa tahun lamanya.

C.   Keruntuhan VOC

            Pada pertengahan abad ke 18 VOC mengalamii kemunduran karena beberapa sebab sehingga dibubarkan.
  1. Banyak pegawai VOC yang curang dan korupsi
  2. Banyak pengeluaran untuk biaya peperangan contoh perang melawan Hasanuddin dari Gowa.
  3. Banyaknya gaji yang harus dibayar karena kekuasaan yang luas membutuhkan pegawai yang banyak
  4. Pembayaran Devident (keuntungan) bagi pemegang saham turut memberatkan setelah pemasukan VOC kekurangan
  5. Bertambahnya saingan dagang di Asia terutama Inggris dan Perancis.
  6. Perubahan politik di Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf 1795 yang demokratis dan liberal menganjurkan perdagangan bebas.

Berdasarkan alasan di atas VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 dengan hutang 136,7 juta gulden dan kekayaan yang ditinggalkan berupa kantor dagang, gudang, benteng, kapal serta daerah kekuasaan di Indonesia.
VOC dibubarkan dengan alasan :
  1. Kesulitan keuangan karena korupsi, banyaknya biaya untuk menggaji pegawai, membayar deviden dan menghadapi peperangan di berbagai daerah.
  2. Menghadapi persaingan perusahaan dagang asing.
  3. Berdirinya Republik Bataaf yang menghendaki perdagangan bebas bukan monopoli.


D.   Tujuan VOC dan Perkembangan VOC

1.      Tujuan VOC

Terkait adanya persaingan antarkongsi Belanda, maka Pemerintahan dan Parlemen Belanda mengusulkan agar antarkongsi Belanda mendirikan sebuah perusahaan dagang yang lebih besar. Pada tanggal 20 Maret 1602 secara resmi dibentuklah persekutuan kongsi dagang Belanda yang diberi nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC). VOC didirikan di Amsterdam. Adapun tujuannya ialah :
a.       Menghindari persaingan yang tidak sehatantara sesame kelompok/kongsi pedangang Belanda yang telah ada.
b.      Memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan dengan para pedagang Negara lain.
c.       Membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol yang masih menduduki Belanda.

2.      Perkembangan VOC

Orang-orang VOC mulai menampakkan sifatnya yang congkak, kejam, dan ingin menang sendiri. VOC ingin mengeruk keuntungan sebesar-besarnya melalui monopoli perdagangan. VOC mulai ikut campur dalam berbagai konflik antara penguasa yang satu dengan penguasa yang lain. Beberapa kerajaan di yang Perubahan sikap VOC itu telah menimbulkan kekecewaan bagi rakyat dan penguasa di Indonesia. Perubahan sikap itu terutama sekali terjadi pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal VOC yang kedua yaitu Jan Pieterzoon Coen.
Untuk dapat menguasai Jayakarta, JP Coen kemudian membangun benteng-benteng di sekitar loji VOC, sehingga loji semakin besar. Bahkan pada tahun 1619 VOC menyerbu dan membakar kota Jayakarta. Di atas reruntuhan kota itu kemudian dibangun kota baru yang dinamakan Batavia.
Dengan dibangunnya benteng-benteng dan loji-loji sebagai pusat kegiatan VOC, maka jalur-jalur perdagangan di kepulauan Nusantara telah dikendalikan oleh VOC. Untuk mengendalikan kegiatan monopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia bagian timur, khususnya Maluku, diadakan Pelayaran Hongi.

E.   Kebijakan dan Kezaliman yang Dilakukan VOC di Indonesia

1.      Kezaliman VOC


Selama di Indonesia, VOC memlakukan hal – hal seperti berikut :
a.       Merebut pasaran produksi pertanian dan memonopoli perdagangan di Indonesia.
b.      VOC mendudukin tempat – tempat strategis
c.       Melakukan pemaksaan bahkan sampai diperangi apabila ada rakyat Indonesia yang tidak mau bekerja.
d.      Melakukan tipu daya agar mendapat keuntungan dan kekuasaan sebesar – besarnya.
e.       Ikut campur dalam masalah kekerajaan.

F.    Bentuk Reaksi Rakyat Indonesia Terhadap Keserakahan dan Kezaliman VOC

1.      Mataram Melawan VOC

Sultan Agung bercita-cita mengusir orang-orang Belanda dari pulau Jawa. Pada tahun 1628 menyerang VOC di Batavia dipimpin Tumenggung Bahureksa. Gagal. Menyusul pasukan Tumenggung Suro Agul-agul. Kyai Dipati mandurareja dan Kyai Dipati Upasanta, menyerang benteng Holandia tetapi gagal.
Pada tahun 1629 pasukan Mataram kembali menyerang Batavia. Serangan gagal kembali. Namun pada serangan kedua ini Gubernur Jenderal J.P. Coen meninggal.
Alasan-alasan Mataram menyerang di Batavia diantaranya:
a.       Belanda dianggap merintangi cita-cita Sultan Agung
b.      Belanda merintangi hubungan dagang Mataram dengan Malaka
c.       Belanda berbuat kasar dalam berdagang
d.      Kerajaan Makasar menghadapi VOC
e.       Ibukota Makasar Sombapou merupakan bandar yang sangat strategis. VOC ingin menguasainya.

Usaha yang dilakukannya antara lain mengajukan permintaan kepada Sultan Makasar agar:

a.       Makasar menutup bandarnya bagi kapal-kapal asing kecuali VOC
b.      Makasar memberi hak monopoli kepada VOC
c.       Melarang kapal-kapal dagang Makasar membeli rempah-rempah di Maluku
d.      Permintaan tersebut ditolak Sultan, akhirnya perselisihan tidak bisa dihindarkan. Sebagai raja, Sultan Hasannudin dengan gagah berani melawan VOC. Ia mendapat julukan “Ayam Jantan dari Timur”. Tahun 1667 VOC berhasil menghasut raja Bone Aru Palaka untuk melawan Makasar. Pertempuran hebat terjadi Juli 1667. Pasukan Makasar harus menghadapi persekutuan VOC dan Aru Palaka.

Tahun 1667 bulan November Sultan Hasannudin terpaksa harus menandatangani perjanjian Bongaya. Isinya:

a.       Makasar harus mengakui monopoli VOC
b.      Wilayah Makasar diperkecil hingga tinggal Gowa
c.       Makasar harus membayar seluruh biaya perang

2.      Perlawanan Banten terhadap VOC

Perlawanan rakyat Banten terhadap VOC mulai berlangsung sejak VOC merebut Jayakarta (1629). Perlawanan ditingkatkan pada masa pemerintahan Sultan Agung Tirtayasa, sejak 1651. Melihat perkembangan Banten VOC tidak senang, maka VOC dengan bantuan putra raja (Sultan Haji) berhasil mengadu domba
Akhirnya Sultan berserta Pangeran Purbaya terdesak dan melarikan diri. Tetapi Sultan dapat ditangkap tahun 1683, sedang Pangeran Purbaya menyingkir ke Periangan.
Perlawanan rakyat Banten dilanjutkan oleh Ratu Bagus Buang dan Kyai Tapa. Perlawanan rakyat Banten terhadap VOC membawa akibat:
a.       Banten dikuasai VOC
b.      VOC berhak campur tangan penuh dalam pemerintahan
c.       Hak kuasa Banten atas Cirebon harus dilepaskan
d.      Biaya perang harus ditanggung Banten

3.      Perlawanan Trunojoyo terhadap VOC


Trunojoyo adalah putra bupati Madura. Tahun 1674 ia mengankat senjata melakukan perlawanan karena Sultan Amangkurat I memerintah secara sewenang-wenang dan bekerjasama dengan VOC. Trunojoyo dibantu Karaeng Galesung, Monte Marano, Macan Wulung, dan lain-lain. Pengganti Angkurat I yaitu Amangkurat II meminta bantuan VOC. Di bawah pimpinan kapten Jonker, tahun 1679 Trunojoyo tertangkap dan dibunuh Amangkurat II
Perlawanan Untung Suropati
Untung Suropati mantan serdadu VOC tidak tega melihat bangsanya diperlakukan sewenang-wenang oleh serdadu VOC. Ia mengangkat senjata. Perlawanannya berlangsung antara tahun 1658-1706. Ia bekerjasama dengan Sunan Amangkurat III(Sunan Mas)









BAB III


PENUTUP

A.   Kesimpulan

Setelah menemukan daerah penghasil rempah – rempah, perdaganganpun meningkat. Untuk menghindari persaingan antarpedagang satu bangsa dibentuklah kongsi dagang. Dalam bab ini, maka Belanda mendirikan VOC di Indonesia.
Awalnya VOC dipimpin oleh Dewan Tujuh Belas yang berkedudukan di Amsterdam. VOC didirikan untuk mencari keuntungan sebanyak – banyaknya hingga akhirnya menjadi kongsi penjajah. Mulailah bercokol kolonialisme dan imperialism di Indonesia.
Pada kejayaannya, wilayah kekuasaannya meluas sehingga menimbulkan masalah dalam manajemen pemerintahan. Pengawasan tidak lagiberjalan lancar. Pengurus VOC mulai hidup bermewah – mewahan dan adanya korupsi. Sehingga utang VOC meningkat dank as habis untuk membiayai perang. VOC mulai mengalami kebangkrutan. Pada tanggal 31 Desember 1799, VOC dibubarkan.

B.   Penutupan


Sekian dari makalah saya tentang Kemaharajaan VOC di jaman penjajahan - penjajahan yang telah saya buat dengan lumayan susah.
Banyak sekali halangan yang saya alami dalam pembuatan makalah ini, dan saya berhasil melewatinya sampai sekarang. Saya harap Ibu memaklumi makalah saya.
Saya membuat makalah ini dengan susah-payah dan berharap mendapatkan sesuai dengan apa yang telah saya buat untuk makalah ini.
Sekian dari makalah saya bila ada salah pengetikan kata yang saya buat mohon Ibu guru memakluminya, saya  ucapkan terimakasih atas perhatian anda Untuk membaca Makalah yang telah saya buat ini.

C.   Daftar Pustaka

  • http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/voc-sejarah-pembentukan-hingga.html
  • http://si766hi.wordpress.com/2009/02/18/sejarah-berdirinya-voc/
  • http://hikmat.web.id/sejarah-kelas-xi/latar-belakang-berdirinya-voc/
http://larasameliaa.blogspot.com/2014/08/tugas-sejarah-menganalisis-kemaharajaan.html

Post a Comment

5 Comments